Jual sprei murah
Ketua Umum Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto, di Nusa Dua, Bali,
Selasa (18/6) malam, mengemukakan, produksi udang vaname untuk semua
ukuran mengalami lonjakan harga. Harga ekspor udang saat ini setara Rp
63.000 untuk ukuran 50 ekor per kilogram (size 50), atau naik
dibandingkan tahun lalu Rp 50.000 per kg.
Adapun harga udang
vaname ukuran 40 mencapai Rp 70.000 per kg atau melonjak dibandingkan
tahun lalu di kisaran Rp 55.000-Rp 57.000 per kg. Dengan biaya produksi
berkisar Rp 40.000 per kg, maka petambak udang menikmati keuntungan
hingga 3 dollar AS per kg.
Kenaikan harga juga terjadi untuk udang
berukuran lebih kecil, yakni Rp 41.000 untuk ukuran 100 ekor per kg,
atau meningkat dibandingkan tahun lalu Rp 30.000 per kg.
Iwan
menambahkan, lonjakan harga udang vaname dipicu oleh pasokan dunia yang
terus menurun akibat serangan penyakit EMS atau sindrom kematian dini.
Penyakit mematikan itu menyerang udang pada umur 7-10 hari. Beberapa
negara produsen udang yang terserang EMS antara lain Vietnam, Thailand,
dan Malaysia.
“Investasi udang saat ini sungguh menggembirakan.
Ini mendorong masuknya investasi baru yang akan meramaikan industri
udang nasional,” ujar Iwan.
Pihaknya optimistis pasokan udang dari
SCI bisa digenjot dari 150.000 ton pada tahun lalu menjadi 200.000 ton
pada tahun ini. Tahun 2013, pemerintah menargetkan produksi udang
nasional sebesar 608.000 ton atau naik 30 persen.
Peningkatan
produksi udang Indonesia di tengah lesunya produksi udang dunia juga
membuka pasar baru ekspor udang asal Indonesia ke Rusia. Perluasan pasar
itu disebabkan Rusia mengalami kemerosotan pasokan udang dari Thailand
dan Vietnam.
Situs www.seafood.com, merilis, produksi udang
Thailand hingga semester I-2013 menurun 50 persen jika dibandingkan
periode yang sama tahun lalu yakni 200.000 ton. Akibatnya, volume ekspor
diprediksi turun 30-40 persen. Hingga triwulan I-2013, nilai ekspor
udang tercatat 643 juta dollar AS atau turun 19,3 persen dibandingkan
periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, di sentra produksi
India, Andhra Pradesh, harga udang mengalami penurunan akibat kelebihan
suplai. Harga udang ukuran 40 sebesar 4,14 dollar AS per kg, atau
dibawah harga udang Indonesia. Tahun 2012, Andhra Pradesh memproduksi
160.000 ton, sedangkan tahun 2013 ditargetkan 200.000 ton.
Masa Keemasan
Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet
Soebjakto mengemukakan, budidaya udang tengah memasuki masa keemasan
kedua. Produksi udang Indonesia laku keras di pasar internasional karena
memiliki keunggulan dari segi kualitas.
Indonesia sejauh ini
dinilai masih relatif aman dari serangan EMS karena petambak semakin
menerapkan pola budidaya udang yang baik. Akan tetapi, serangan penyakit
harus tetap diantisipasi melalui penerapan pola budidaya yang baik,
pemilihan benur unggulan, dan pengelolaan air tambak.
“Kami
berharap petambak tidak terbawa emosi untuk mendongkrak produksi.
Momentum keemasan udang harus dimanfaatkan dengan berproduksi optimal,
namun tetap menerapkan pola budidaya yang baik,” ujar Slamet.
Sebelumnya, budidaya udang Indonesia pernah menikmati kejayaan pada era tahun 1980-an untuk komoditas udang windu.
Komoditas
udang windu (black tiger) menjadi andalan ekspor yang menyumbang 15
persen dari total ekspor nonmigas. Namun, kesuksesan itu luluh lantak
pada tahun 2003 akibat hantaman penyakit.
Sejak tahun 2012,
kementerian kelautan dan perikanan menggulirkan program revitalisasi
tambak pada tambak rakyat yang terlantar. Pihaknya berjanji akan
memfasilitasi petambak rakyat untuk bermitra dengan petambak intensif
agar terjadi transfer teknologi, dan cara budidaya udang yang baik.
(LKT)
Jual Sprei Murah
Title
:
Harga Udang Melonjak Tinggi
Description
:
Jual sprei murah Ketua Umum Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto, di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/6) malam, mengemukakan, produksi udang vanam...